PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dari dulu sampai sekarang ini pendidikan merupakan hal yang
paling penting untuk membawa mereka kepada kehidupan yang lebih baik, dan
masalah sukses tidaknya pendidikan tidak lepas dari factor pembawaan dan lingkungan. Pembawaan dan lingkungan merupakan hal yang tidak
mudah untuk di jelaskan sehingga memerlukan penjelasan dan uraian yang tidak
sedikit. Telah bertahun-tahun lamanya para ahli didik, ahli biologi, ahli
psikologi dan lain-lain memikirkan dan berusaha mencari jawaban, tentang
perkembangan manusia itu sebenarnya bergantung kepada pembawaan ataukah
lingkungan. Dalam hal ini penulis akan memaparkan beberapa pendapat dari aliran-aliran
klasik, di antaranya aliran nativisme, naturalisme, empirisme
dan konvergensi, serta pengaruhnya terhadap pemikiran dan praktek pendidikan di
Indonesia, serta pandangan terhadap
pendidikan.
1.2. Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini penulis mempunyai rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pendapat-pendapat aliran klasik terhadap pendidikan?
2. Apa pengaruh aliran-aliran klasik terhadap pemikiran dan praktek pendidikan di Indonesia?
3. Bagaimana pandangan terhadap pendidikan?
Dalam makalah ini penulis mempunyai rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pendapat-pendapat aliran klasik terhadap pendidikan?
2. Apa pengaruh aliran-aliran klasik terhadap pemikiran dan praktek pendidikan di Indonesia?
3. Bagaimana pandangan terhadap pendidikan?
1.3. Tujuan
Dalam pembahasan kali ini pemakalah mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pendapat aliran-aliran klasik terhadap pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengaruh aliran-aliran klasik terhadap pemikiran dan praktek pendidikan di
Dalam pembahasan kali ini pemakalah mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pendapat aliran-aliran klasik terhadap pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengaruh aliran-aliran klasik terhadap pemikiran dan praktek pendidikan di
Indonesia.
3. Untuk mengetahui pandangan terhadap pendidikan.
3. Untuk mengetahui pandangan terhadap pendidikan.
A. ALIRAN KLASIK DAN
GERAKAN BARU DALAM PENDIDIKAN
Aliran-aliran klasik yang dimaksud
adalah aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Sampai saat
ini aliran aliran tersebut masih sering digunakan walaupun dengan
pengembangan-pengembangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
1.
Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Pemikiran
Pendidikan di Indonesia.
a. Aliran Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari
Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi eksternal dalam perkembangan
manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan
anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan.
Pengalaman yang diproleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia
sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alm bebaqs
ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya
adalah John Locke.
b. Aliran Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari
Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor
lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan
anak. Hasil prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh
sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.
c. Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J
Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru dilahirkan mempunyai
pembawaan BAIK. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena dipengaruhi
lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak
pembawaan baik anak itu.
d. Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh
Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak dilahirkan di dumia sudah
disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik
faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat
penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik
tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.
e. Pengaruh Aliran Klasik
terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di Indonesia
Di indonesia telah di terapkan
berbagai aliran-aliran pendidikan, penerimaan tersebut dilakukan dengan
pendekatan efektif fungsional yakni diterima sesuai kebutuhan, namun
ditempatkan dalam latar pandangan yang konvergensi.
2. Gerakan Baru
Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan di Indonesia
a. Pengajaran Alam Sekitar
Gerakan pendidikan yang mendekatkan
anak dengan sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar,perintis gerakan
ini adalah Fr. A. Finger di Jerman dengan heimatkunde, dan J. Ligthart di Belanda
dengan Het Voll Leven.
b. Pengajaran Pusat
Perhatian
Pengajaran pusat perhatian dirintis
oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat
minat, disamping pendapatnya tentang pengajaran global. Decroly menyumbangkan
dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran, yaitu:Metode
Global dan Centre d’interet.
c. Sekolah Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat
dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan-pandangan yang mementingkan
pendidikan keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius menekankan agar
pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. J.H. Pestalozzi
mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya.
d. Pengajaran Proyek
Pengajaran proyek biasa pula
digunakan sebagai salah satu metode mengajar di Indonesia, antara lain dengan
nam pengajaran proyek, pengajaran unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan
bahwa pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan
memecahkan persoalan secara konprehensif. Pendekatan multidisiplin tersebut
makin lama makin penting, utamanya masyarakat maju.
B. DUA ALIRAN POKOK
PENDIDIKAN DI INDONESIA
Dua aliran pokok pendidikan di
Indonesia itu di Indonesia itu dimaksudkan adalah Perguruan Kebangsaan Taman
Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran tersebut dipandang
sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia.
1. Perguruan
Kebangsaan Taman Siswa
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1932 di yogyakarta, yakni
dalam bentuk yayasan.
a. Asas dan Tujuan Taman
Siswa
Asas Taman Siswa
Ø Bahwa setiap orang mempunyai hak
mengatur dirinya sendiri dengan terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
Ø Bahwa pengajaran harus memberi
pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan batin dapat memerdekan
diri.
Ø Bahwa pengajaran harus berdasar pada
kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
Ø Bahwa pengajaran harus tersebar luas
sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat.
Ø Bahwa sebagai konsekuensi hidup
dengan kekuatan sendiri maka harus mutlak harus membelanjai sendiri segala
usaha yang dilakukan.
Ø Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu
adanya keiklasan lahir dan batin untuk mengobarkan segala kepentinganpribadi
demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.
Kemudian ditambahkan dengan asas
kemerdekaan, asas kodrat alam, asas kebudayaan, asas kebangsaan, dan asas
kemanusiaan.
Tujuan Taman Siswa
Ø Sebagai badan perjuangan kebudayaan
dan pembangunan masyarakat tertib dan damai.
Ø Membangun abak didik menjadi manusia
yang merdeka lahir dan batin, luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk
menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas keserasian
bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.
b. Upaya-upaya yang
dilakukan Taman Siswa
Beberapa usaha yang dilakukan oleh
Rtaman siswa adalah menyiapkan peserta didik yang cerdas dan memiliki kecakapan
hidup. Dalam ruang lingkup eksternal Taman siwa membentuk pusat-pusat kegiatan
kemasyarakatan.
c. Hasil-hasil yang Dicapai
Taman siswa telah berhasil
menemukakan gagasan tentang pendidikan nasional, lembaga-lembaga pendidikan
dari Taman indria sampai Sarjana Wiyata. Taman siswa pun telah melahirkan
alumni alumni besar di Indonesia.
2. Ruang
Pendidik INS Kayu Tanam
Ruang Pendidik INS (Indonesia
Nederlandsche School) didirikan oleh Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober
1926 di Kayu Tanam (sumatera Barat).
a. Asas dan Tujuan Ruang
Pendidik INS Kayu Tanam
Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS
mempunyai asas-asas sebagai
berikut
Ø Berpikir logis dan rasional
Ø Keaktifan atau kegiatan
Ø Pendidikan masyarakat
Ø Memperhatikan pembawaan anak
Ø Menentang intelektualisme
Dasar-dasar tersebut kemudian
disempurnakan dan mencakup berbagai hal, seperti: syarat-syarat pendidikan yang
efektif, tujuan yang ingin dicapai, dan sebagainya.
Tujuan Ruang pendidik INS Kayu Tanam
adalah:
Ø Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
Ø Memberi pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat
Ø Mendidik para pemuda agar berguna
untuk masyarakat
Ø Menanamkan kepercayaan terhadap diri
sendiri dan berani bertanggung jawab.
Ø Mengusahakan mandiri dalam
pembiayaan.
b. Upaya-upaya Ruang
Pendidik INS Kayu Tanam
Beberapa usaha yang dilakukan oleh
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam antara lain menyelenggarakan berbagai jenjang
pendidikan, menyiapkan tenaga guru atau pendidik, dan penerbitan mjalah
anak-anak Sendi, serta mencetak buku-buku pelajaran.
c. Hasil-hasil yang Dicapai
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
mengupayakan gagasan-gagasan tentang pendidikan nasional (utamanya pendidikan
keterampilan/kerajinan), beberapa ruang pendidikan (jenjang persekolahan), dan
sejumlah alumni.
Pemikiran tentang pendidikan sejak
dulu, kini, dan masa yang akan datang terus berkembang. Hasil-hasil dari pemikiran
itu disebut alira atau gerakan baru dalam pendidikan. Aliran atau gerakan tersebut mempengaruhi pendidikan
diseluruh dunia, termasuk pendidikan di Indonesia. Dari sisi lain di Indonesia
juga muncul gagasan-gagasan tentang pendidikan, yang dapat di kategorikan
sebagai aliran pendidikan, yakni taman siswa dan INS Kayu tanam.
Kajian
tentang berbagai aliran dan atau gerakan pendidikan itu akan memberikan
pengetahuan dan wawasan historis kepada
tenaga kependidikan. Hal itu sangant penting,agar para pendidik dapat memahami,
dan pada gilirannya kelak dapat member konstribusi terhadap dinamika pendidikan
itu. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa dengan pengetahuan dan wawasa
hitoris tersebut setiap tenaga kependidikan diharapkan memiliki bekal yang
memadai dalam meninjau berbagai masalah yang dihadapi, serta pertimbangan yang
tepat dalam menetapkan kebijakan dan atau tindakan sehari.
Sumber Bacaan: Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo.
2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Buat Kalian yang inggin mencari Materi atau Makalah silahkan kunjungi >> www.momogi.id
BalasHapus