MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN
"KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN "
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Media Pembelajaran
Dosen
Pengampu: Wahyu
Kurniawati, M.Pd
Disusun
oleh :
Atika Maulyta 12144600087
Angga
Budi S 12144600102
Eko
Prihantoro 12144600111
Tutut Chamalia 12144600116
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Media
Pembelajaran dengan judul “KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN” sesuai dengan rencana.
Kemudian pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu
Wahyu Kurniawati, M.Pd
yang telah memberikan izin kepada kami untuk menyusun Makalah ini.
2. Orang tua yang telah memberikan doa restu
serta dukungan moril dan materil kepada kami sehingga dapat menambah semangat dalam diri kami.
3. Semua pihak yang telah banyak membantu yang
tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.
Semoga pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan Makalah ini mendapatkan berkah dan limpahan rahmat
dari Tuhan Yang Maha Esa.
Yogyakarta, 15 Oktober 2012
Penyusun
BAB
I
KLASIFIKASI
MEDIA PEMBELAJARAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan
komponen intruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan
masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan, misalnya teori atau
konsep baru dan teknologi media pendidikan atau pembelajaran terus mengalami
perkembangan dan terampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing
ciri dan karakteristiknya. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk
melakukan klasifikasi atau pengelompokan media yang mengarah pada pembuatan
taksonomi media pendidikan /pembelajaran.
Berdasarkan pemahaman atas
klasifikasi media pembelajaran akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya
dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran
untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan,
materi, serta kemampuan dan karakteristik belajar, akan sangat menunjang
efisiensi dan efektifitas proses dan hasil pembelajaran. Terkait dengan hal-hal
tersebut maka di dalam penyusunan makalah ini akan di bahas beberapa rumusan
masalah.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang maksud dengan klasifikasi media pembelajaran?
2.
Berapa jumlah kelompok dalam media pembelajaran?
C. Tujuan
1.
Mengetahui dan memahami tentang klasifikasi media
pembelajaran.
2.
Mengetahui dan memahami tentang pengelompokan dalam media
pembelajaran.
BAB II
KLASIFIKASI
MEDIA PEMBELAJARAN
A.
Pengertian Klasifikasi Media
Pembelajaran
Klasifikasi mempunyai arti pengelompokan, sedangkan media
merupakan alat atau bahan. Jadi dapat disimpulkan klasifikasi media
pembelajaran merupakan pengelompokan alat atau bahan ajar sesuai dengan
jenisnya untuk membantu proses berjalannya pembelajaran yang efektif.
Pada
dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah media
komunikasi. Oleh karena itu dalam pembahasan taksonomi ini akan digunakan
taksonomi yang dikemukakan oleh Haney dan Ulmer (1981).
Ada beberapa
cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara
diantaranya ialah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam
pembuatan media tersebut. Sebagai contoh, seperti gambar, fotografi, rekaman
audio, dan sebagainya. Ada pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk
mengirimkan pesan. Contoh, ada penyampaian yang disampaikan melalui siaran
televisi dan melalui optik. Berbagai bentuk presentasi media kita terima,
membuat kita sadar bahwa kita menerima informasi dalam bentuk tertentu. Pesan-pesan
tersebut dapat berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau
kombinasi dari berbagai bentuk informasi ini.
Masih
banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang lain, sehingga tidaklah
mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup semua jenis media.
Factor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan apa
yang termasuk dan apa yang tidak
termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan antara media
komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari pembedaan
ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara
lengkap atau tidak. Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai
media, karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya.
Sedangkan overhead transparansi (OHT) digolongkan sebagai alat bantu saja,
karena OHT tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut hanya dapat digunakan oleh
instruktur untuk membantu menerangkan pembelajarannya. Walaupun pendapat ini
masuk akal, tetapi di sini kita akan membahas media dalam perspektif yang lebih
luas, yaitu semua alat atau bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, sesuai dengan pengertian media pembelajaran sebelumnya (di bagian
depan).
Selain alat-alat pembelajaran yang
sederhana, masih ada beberapa teknik atau sistem pembelajaran yang sedemikian
kompleks, sehingga jauh melebihi pengertian media yang biasa kita gunakan.
Sebagai contoh, simulator, pengajaran dengan bantuan komputer, mesin
pembelajaran, dan permainan pendidikan. Oleh karena itu untuk mengembangkan
suatu system klasifikas yang dapat mencakup berbagai macam sarana komunikasi,
kita harus menggunakan pandangan yang luas mengenai pengertian media, yaitu
dengan memasukan segala sesuatu yang dapat diambil manfaatnya oleh seorang
instruktur untuk meningkatkan pembelajran. Kita ingin mengembangkan pandangan
bahwa tidak ada satu carapun yang baku dalam pembelajaran dan ingin mendorong
para instruktur agar menganggap berbagai bentuk media itu sebagai pilihan-pilihan
untuk digunakan dalam meningkatkan kegiatan belajar. Memang, seringkali media
hanya digunakan untuk membantu menghidupkan keterangan yang diberikan oleh
seorang instruktur. Akan tetapi diharapkan untuk masa sekarang dan masa yang
akan datang, pemanfaatan media oleh instruktur/guru tersebut akan lebih
imajinatif dan lebih bermanfaat bagi para siswa.
Untuk keperluan
pengklasifikasian media itu, pertama-tama harus diketahui “Sifat umum apa yang
dimiliki oleh berbagai media sperti buku, slide, rekaman audio, yang orang
mengenali benda-benda tersebut sebagai bentuk media?” jawabannya terletak pada
fungsinya, yaitu apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
Semuanya visual yang dasar ataupun
lebih. Menurut Rudiy Brezt ada lima bentuk dasar informasi, yaitu gambar,
cetakan, grafik garis, suara, dan gerakan.
Karena
masing-masing mewakili bentuk penyampaian informasi yang berbeda-beda, kita
akan menyebutnya sebagai bentuk penyajian. Istilah ini diberikan oleh Donald T.
Tosti dan John R. Ball. Karena itu semua media yang menyampaikan pesan melalui
bentuk-bentuk ini akan disebut media
penyaji. Media penyaji meliputi sebagian besar media yang popular, dan
merupakan salah satu dari kategori pokok media yang sedang kita bahas. Di
samping itu masih ada dua kategori pokok lain untuk menjaring semua sarana yang
bermanfaat bagi seorang instruktur, yang akan dijelaskan kemudian.
Menurut bentuk
informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media
penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak,
media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Kemudian
dapat kita teliti media ini untuk membedakan proses yang dipakai untuk
menyajikan pesan, bagaimana suara dan atau gambar itu kita terima, apakah melalui
penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi.
Keempat cara ini sebagai cara penyajian dari sebuah media.
Dengan
menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita
mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media
penyaji, yaitu (a) kelompok kesatu ; grafis, bahan cetak, dan gambar diam, (b)
kelompok kedua ; media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga ; media audio, (d)
kelompok keempat ; media audio visual diam (e) kelompok kelima ; media gambar
hidup/film, (f) kelompok keenam ; media televisi, dan (g) kelompok ketujuh ;
multi media.
B.
Kelompok
Media
1. Kelompok
kesatu
a. Media
Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, idea atau
gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan symbol atau gambar.
Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan
fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Jenis-jenis
media grafis antara lain :
1) Grafik,
yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan
simbol.
2) Diagram,
yaitu gambaran yang sederhanayang dirancang untuk memperlihatkan hubungan
timbale balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
3) Bagan,
yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan
suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
4) Sketsa,
yaitu gambar yangsederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok
dari suatu bentuk gambar.
5) Poster,
yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud
untuk menarik perhatian orang yang lewat.
6) Papan
flannel, yaitu papan yang berlapis kain flannel untuk menyajikan gambar atau
kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
7) Bulletin
board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau
tulisan-tulisan biasanya langsung ditrempelkan dengan menggunakan lem atau alat
penempel lainnnya.
Kelebihan media grafis
:
a) Dapat
mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
b) Dapat
dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
c) Pembuatannya
mudah dan hanya yang berupa unsur visual.
Kelemahan media grafis
:
a) Membutuhkan
keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih
kompleks.
b) Penyajian
pesan hanya berupa unsur visual.
b. Media
Bahan Cetak
Media
bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya
melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas
pesan atau informasi yang disajikan.
Jenis-jenis
media bahan cetak antara lain :
1) Buku
teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun
untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Penyusunan buku tyeks ini disesuaikan dengan urutan (sequence) dan ruang
lingkup (scope) GBPP tiap bidang studi
tertentu.
2) Modul,
yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan
didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modulk
biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran
kerja siswa, kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes.
3) Bahan
pengajaran terprogram, yaitu paket program pengajaran individual, hampir sama
dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram ini
disusun dalam topik-topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya.satu bingkai
biasanya berisi informasi yang mertupaskan bahan ajaran, pertanyaan, dan
balikan/respons dari pertanyaan bingkai lain.
Kelebihan media bahan
cetak :
a)
Dapat menyajikan
pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
b)
Pesan atau
informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan
kecepatan masing-masing.
c)
Dapat dipelajari
kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
d)
Akan lebih
menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
e)
Perbaikan/revisi
mudah dilakukan.
Kelemahan media cetak :
a) Proses
pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
b) Bahan
cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk
membacanya.
c) Apabila
jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.
c. Media
Gambar Diam
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang
dihasilkan melalui proses fotografi.
Jenis media gambar ini
adalah foto.
Kelebihan media gambar
diam :
a) Dibandingkan
dengan grafis, media foto ini lebihb konkret.
b) Dapat
menunjukan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya.
c) Pembuatannya
mudah dan harganya murah.
Kelemahan media
gambar diam :
a) Biasanya
ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar.
b) Perbandingan
yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi.
2. Kelompok
kedua
a. Media
proyeksi diam
Media
proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang
memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit
unsur gerakan.
Jenis-jenis media ini antara
lain :
1) Media
OHT dan OHP
OHT
(Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat
proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan
transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci.
Ada 3 jenis bahan yang
dapat digunakan sebagai OHT, yaitu :
a) Write
in film (plastic transparansi)
yaitu
jenis transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan
menggunaka spidol.
b) PPC
transparency film (PPC= Plain Paper Copier)
yaitu
jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan
mesin photocopy.
OHP
(Overhead Projector) adalah
salah satu jenis alat (pesawat) projektor yang digunakan untuk memproyeksikan
(memantulkan) objek yang tembus cahaya (transparan) ke permukaan layar. Alat
ini dipakai guru sebagai ganti papan tulis , dapat diletakkan dimeja guru
sebagai pengganti papan tulis, dapan diletakkan dimeja guru, dengan layar pada
dinding di muka kel
Jenis-jenis model OHP,
yaitu :
a) Overhead
Projector Model 5088 (portable)
Alat ini tidak bersuara,
tapi membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 Volt dengan daya 480 Watt/ 50
Hz. Berat keseluruhan 9,07 kg, dengan panjang kabel 4,5 m. Ukuran 322 x 343 x
38 mm, tinggi dengan head lens 45,7 cm. ON-OF switch tidak diperlukan, sebab
lampu lansung terhubung dengan udara luar.Projection stage 254 x 254 mm (10” x
10”), dengan focal length 366 mm. Single optical menghasilkan cahaya yang
terang rata-rata sekitar 1800 lumens dan dapat memproyeksikan kurang dari 10
derajat sampai lebih dari 35 derajat.
b)
Overhead Projector Model 213 (large body)
Alat ini hampir tidak
bersuara (suara kipas sangat halus). Tegangan listrik yang diperlukan 220 Volt/
50Hz, dengan daya yang dibutuhkan sekitar 360 Watt. Berat keseluruhan 13,9 kg;
panjang kabel 5 m, dengan tempat penyimpanan secara khusus. Ukuran badan 380 x
405 x 240 mm, juga dapat ditambah dengan memasang roll attachment. Sistem penyinaran
dan pendinginan tidak lansung dari lampu ke atas transparansi film. Panas
ruangan dinetralisasi oleh adanya kipas angin. Penyinaran menggunakan sistem
articulate head optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata, dengan focal
length 355 mm (14,2”). Terangnya cahaya sekitar 2300 lumens. Pengaturan cahaya
dapat memproyeksikan transparansi film dari 0 derajat sampai 30 derajat dengan
jarak antara 1,5 m – 3,5 m. projection stage 267 x 267 mm dengan sistem
pengaman ganda. Kipas angin sebagai alat pendinginan dilengkapi dengan
thermostat otomatis; dan dilengkapi pula dengan switch pengaman lampu sewaktu
penggantian lampu. Penggantian lampu mudah dilakukan serta kontak ON-OFF juga
mudah dijangkau.
c)
Overhead Projector Model 213 (semi portable)
Alat ini tidak bersuara.
Menggunakan aliran listrik sebesar 220 Volt, 360 Watt, 50 Hz, panjang kabel 5 m
ada tempat penyimpanan khusus, berat 13,3 kg, ukuran 355 x 400 x 200 mm dengan
tambahan dipasang roll attachment. Sistem pendinginan lampu tidak lansung ke
alas transparansi, ruang panas dilokalisasi, pada ruangan tersebut ada kipas
angin. Standard doublet optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata. Focal
length 355 mm (14,2”), terang cahaya 2300 lumens dan rata. Ada pengatur cahaya
yang dapat memproyeksikan transparansi film 0 derajat sampai 25 derajat,
proyeksi amat baik antara 1,5 sampai 4,5 m. Projection stage 254 x 254 mm (10”
x 10”) dengan sistem pengamanan ganda thermostat otomatis untuk kipas angin dan
jika pintu tempat penggantian lampu dibuka, otomatis arus listrik terputus.
ON-OFF switch mudah dijangkau; penggantian lampu mudah dan cepat. Alas untuk
transparansi terdiri atas lensa plastik yang biasa disebut fresnellens 3 mm
yang dilapisi dua kaca yang kuat serta mudah dibersihkan dan tidak menyilaukan.
Kelebihan media OHT/OHP
:
a) Dapat
digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
b) Menarik,
Karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna
yang menarik.
c) Tatap
muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal
yang penting.
d) Tidak
memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan
ruangan.
e) Dapat
menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
f) Program
OHT dapat digunakan berulang-ulang.
Kelemahan media OHT/OHP
:
a) Memerlukan
perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
b) OHT
dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam
kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
c) Urutan
OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.
2) Media
Opaque Projector
Media
Opaque Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah media yang digunakan
untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti
model-model baiki yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda dengan
OHP, opaque projector ini tak memerlukan transparansi, tapi memerlukan
penggelapan ruangan. Opaque Projector biasanya dapat pula digunakan untuk
memproyeksikan film bingkai/slide akan tetapi tidak dilengkapi dengan tape
recorder.
Kelebihan dan kelemahan
media opaque projector ini hampir mirip dengan kelemahan dan kelebihan media
OHP dan media slide. Oleh karena opaque projector dengan segala
karakteristiknya dapat berfungsi sebagai OHP dan Slide Projector.
3) Media
Slide
Media
slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat
yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai tersebut dari film
positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
Film positif yang biasa digunakan untuk film slide adalah film positif yang
ukurannya 35mm dengan ukuran bingkai 2 X 2 inchi. Sebuah program slide biasanya
terdiri atas beberapa bingkai yang banyaknya tergantung pada bahan/materi yang
akan disampaikan.
Kelebihan media slide :
a) Membantu
menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan
dapat dipadukan dengan unsur suara.
b) Merangsang
minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang konkrit.
c) Program
slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah.
d) Penyimpanannya
mudah karena ukurannya kecil.
Kelemahan media slide :
a) Memerlukan
penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.
b) Pembuatannya
memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
c) Memerlukan
biaya yang boleh dikatakan besar.
d) Hanya
dapat menyajikan gambar yang diam (geraknya terbatas walaupun dengan
menggunakanlebih dari sebuah proyektor.
4) Media
Filmstrip
Filmstrip
atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada
dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas
beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara
ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar
dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75
buah dengan panjang 100 sampai dengan 130cm.
Kelebihan filmstrip
disbanding film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak
memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan
satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/revisi filmstrip relative
agak sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus.
3. Kelompok
ketiga
a. Media
audio
Media
audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera
pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, music, dan sound effect.
Jenis media audio ini
diantaranya :
1) Media
Radio
Radio
adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran
gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Pemberi pesan (penyiar) secara
langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui suatu alat
(microfon) yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang
elektromagnetik dan penerima pesan (pendengar) menerima pesan atau informasi
tersebut dari pesawat radio di rumah-rumah atau para siswa mendengarkannya di
kelas-kelas.
Kelebihan media radio :
a) Memiliki
variasi program yang cukup banyak.
b) Sifatnya
mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
c) Baik
untuk mengembangkan imajinasi siswa.
d) Dapat
lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau music, sehingga
sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
e) Jangkauannya
sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak.
f) Harganya
relative murah.
Kelemahan media radio :
a) Sifat
komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
b) Jika
siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
c) Program
siarannya sekinras, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan
kemampuan belajar siswa secara individual.
2) Media
Alat Perekam Pita Magnetik
Alat
perekam pita magnetic atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan
pesannya melalui proses perekam kaset audio. Tidak seperti radio yang
menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarannya.
Kelebihan media alat
perekam pita magnetik :
a) Pita
rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
b) Rekaman
dapat dihapus dan digunakan kembali.
c) Mengembangkan
daya imajinasi siswa.
d) Sangat
efektif untuk pembelajaran bahasa.
e) Penggandaan
programnya sangat mudah.
Kelemahan media alat
perekam pita magnetik :
a) Daya
jangkauannya terbatas.
b) Biaya
penggandaan alatnya relative lebih mahal disbanding radio.
4. Kelompok
keempat
a. Media
Audio Visual Diam
Media
audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oelh
indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang
dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.
Jenis-jenis media ini
antara lain :
1) Media
sound slide (slide suara)
2) Film
strip bersuara
3) Halaman
bersuara.
Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan
media proyeksi diam. Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media
audiovisual diam.
5. Kelompok
kelima
a. Film
(motion pictures)
Film disebut gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian
gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan
sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang
menyajikan pesa audiovisual dan gerak. Oleh karenanya, memberikan kesan yang
impresif bagi pemirsanya.
Jenis-jenis film ini
antara lain :
1) Film
bisu
2) Film
bersuara
3) Film
gelang
Yaitu
film yang ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan
penggelapan ruangan.
Kelebihan media film :
a) Memberikan
pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
b) Sangat
bagus untuk menerangkan suatu proses.
c) Mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu.
d) Lebih
realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
e) Memberikan
kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kekurangan media film :
a) Harga
produksinya cukup mahal.
b) Pembuatannya
memerlukan banyak waktu dan tenaga.
c) Memerlukan
operator khusus untuk mengoperasikannya.
d) Memerlukan
penggelapan ruangan.
6. Kelompok
keenam
a. Televisi
Televisi
adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan gerak (sama
dengan film).
Jenis media televisi
ini antara lain :
1) Media
Televisi Terbuka (Open Boardcast Television)
Media
televisi terbuka adalah media audio-visual gerak yang penyampaian pesannya
melalui pancaran gelombang elektromagnetik darisatu stasiun, kemudian pesan
tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.
Kelebihan media televisi
terbuka :
a) Informasi/pesan
yang disajikannya lebih aktual.
b) Jangkauan
penyebarannya sangat luas.
c) Memberikan
pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
d) Sangat
bagus untuk menerangkan suatu proses.
e) Mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu.
f) Memberikan
kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelemahan media
televisi terbuka :
a) Programnya
tidak dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan.
b) Sifat
komunikasinya hanya satu arah.
c) Gambarnya
relative kecil.
d) Kadangkala
terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetic.
2) Media
Televisi Siaran Terbatas (TVST)
TVST
atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian pesannya
didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkataan lain, kamera
televisi mengambil suatu objek di studio, mialnya guru yang sedang mengajar,
kemudian hasil pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat
televisi yang ada di ruangan-ruangan kelas.
Kelebihan televisi
siaran terbatas ini dibandingkan dengan televisi terbuka diantaranya adalah
komunikasi dapat dilakukan secara dua arah (hubungan antara studio dan kelas
dilakukan melalui intercom), kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan
terkontrol. Sedangkan kelemahannya adalah
terbatas.
3) Media
Video Cassatte Recorder (VCR)
Berbeda
dengan media film, media VCR perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset
video, dan penayangannya melalui pesawat televisi ; sedangkan media film,
perekaman gambarnya menggunakan film selluloid yang positif dan gambarnya
diproyeksikan melalui proyeksi ke layar.
Secara
umum, kelebihan media VCR sama dengan kelebihan yang dimiliki oleh media
televisi terbuka. Selain itu, media VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu
programnya dapat diulang-ulang. Akan tetapi kelemahannya adalah jangkauannya
terbatas.
7. Kelompok
ketujuh
a.
Multi media
Pengertian
multi media sering dikacaukan dengan pengertian multi image. Multi media
merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan
belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual.
Sedangkan multi image merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi visual
yang digabungkan lagi dengan komponen audio yang kuat, sehingga dapat
diselenggarakan pertunjukan besar yang cocok untuk penyajian di suatu
auditorium yang luas.
Kelebihan multi media :
a) Siswa
memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
b) Dapat
menghilangkan kebosanan siswa media yang digunakan lebih bervariasi.
c) Sangat
baik untuk kegiatan belajar mandiri.
Kelemahan multi media :
a) Biayanya
cukup mahal.
b) Memerlukan
perencanaan yang matang dan tenaga yang professional.
1. Media
Objek
Media
objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam
bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukurannya,
bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya fungsinya, dan sebagainya.
Media
objek ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media objek sebenarnya dan
media objek pengganti.
Media
objek sebenarnya dibagi dua jenis, yaitu media alami dan media objek buatan.
Media
objek alami dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu objek alami yang hidup dan
objek alami yang tidak hidup. Sebagai contoh objek alami yang hidup adalah
ikan, burung elang, singa, da sebagainya. Sedangkan objek buatan, yaitu buatan
manusia, contohnya gedung,mainan, jaringan transportasi dan sebagainya.
Media
cetak kelompok ke dua terdiri atas benda-benda tiruan yang dibuat untuk
mengganti benda-benda yang sebenarnya. Objek-objek pengganti dikenal dengan
sebutan replika, model, dan benda tiruan. Replika dapat didefinisikan sebagai
reproduksi statis dari suatu objek dengan ukuran yang sama dengan benda yang
sebenarnya. Model merupakan sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi
biasanya diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua
macam, yaitu pertama merupakan bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai
suatu benda yang besar, misalnya bagian dari sebuah kapal terbang (sayap).
Bentuk benda tiruan yang kedua ialah bentuk yang menggambarkan mekanisme kerja
suatu benda, misalnya sistem pembakaran automobile.
2. Media
Interaktif
Karakteristik
terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan
media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama
mengikuti pembelajaran. sedikitnya ada tiga macam interaksi. Interaksi yang
pertama ialah yang menunjukan siswa berinteraksi dengan sebuah program,
misalnya siswa diminta mengisi blanko pada bahan belajar terprogram. Bentuk
interaksi yang kedua ialah siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin
pembelajarannya, simulator, laboratorium bahasa, computer, atau kombinasi
diantaranya yang berbentuk video interaktif. Bentuk interaksi ketiga ialah
mengatur interaksi antara siswa secara teratur tapi tidak terprogram ; sebagai
contoh dapat dilihat pada berbagai permainan pendidikan atau simulasi yang
melibatkan siswa dalam kegiatan atau masalah, yang mengharuskan mereka untuk
membalas serangan lawan atau kerjasama denhgan teman seregu dalam memecahkan
masalah. Dalam hal ini siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang
timbul karena tidak ada batasan yang kaku mengenai jawaban yang benar. Jadi
permainan pendidikan dan simulasi yang berorientasikan pada masalah memiliki
potensi untuk memberikan pengalaman belajar yang merangsang minat dan
realistis. Oleh karena itu, guru menganggapnya sebagai sumber terbaik dalam
urusan media komunikasi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Klasifikasi
media pembelajaran adalah pengelompokan alat atau bahan ajar sesuai dengan jenisnya untuk membantu
proses berjalannya pembelajaran yang efektif.
Ada
tujuh kelompok dalam pengklasifikasian media pembelajaran diantaranya :
1. Kelompok pertama : Media grafis, Media bahan cetak, Media gambar diam
2. Kelompok kedua :
Media proyeksi diam
3. Kelompok ketiga : Media audio
4. Kelompok keempat : Medi audio visual diam
5. Kelompok kelima : Film
6. Kelompok keenam : Televisi
7. Kelompok ketujuh : Multimedia
B. Saran
Dalam makalah ini, penulis menyarankan agar kita dapat
mensosialisasikan tentang
mengklasifikasian media pembelajaran sehingga dapat mempermudah guru atau
pendidik dalam menyampaikan materi atau informasi kepada peserta didik. Oleh
karena itu, guru atau pendidik disarankan untuk dapat mengerti dan memahami
kelompok-kelompok dalam pengklasifikasian media pembelajaran sehingga guru atau
pendidik dapat menciptakan suasana belajar dalam proses pembelajaran yang
nyaman, tidak membosankan, dan efektif sehingga dapat mempermudah siswa atau
peserta didik dalam menerima materi atau informasi yang diberikan oleh guru
atau pendidik.
DAFTAR PUSTAKA
Susilana, Rudi, dan Cepi,
Riyana.2008. Media Pembelajaran. Bandung:
Wacana Prima.